Triliunan Rupiah ‘Tercecer’ di Jalur Mudik

Telah jadi adat tiap tahun. Mudik ke desa halaman, wajib hukumnya untuk Muhammad Asis dan keluarga. Terhitung tahun ini. Tidak komplet rasanya, Lebaran tanpa bersilahturahmi dengan orangtua dan keluarga di daerah halamannya, di Kabupaten Demak, Jawa tengah.

Asis dan keluarga telah menyiapkan dana setiap akan mudik. Perlu dana yang cukup banyak. Dana itu telah didistribusikan jauh hari. “Umumnya untuk bensin, tol, dan minum dan makan. Hanya itu keperluannya,” tutur Asis waktu terlibat perbincangan dengan merdeka.com, tempo hari.

Ia menguraikan, untuk keperluan Bahan Bakar Minyak (BBM) kendaraan yaitu tipe Pertamax, untuk jarak Situs slot online menempuh dari tempat tinggalnya di Bekasi, Jawa Barat ke arah Demak, Jawa tengah didistribusikan sekitaran Rp1 juta. Untuk keperluan Tol sampai Semarang, dipersiapkan dana Rp305.600. Diperjalanan, umumnya kadang-kadang stop di rest tempat untuk makan. Dipersiapkan bujet Rp550.000 untuk sekali perjalanan.

“Keseluruhannya kurang lebih Rp1.725.600. Tetapi kita distribusikan lebih. Jadi sekali pergi peruntukan dananya Rp2 Juta. Jika pulang pergi bermakna Rp4 Juta,” terangnya.

Diprediksikan jumlah kendaraan yang hendak keluar Jabodetabek capai 2,dua juta kendaraan. Dan kendaraan yang masuk Jabodetabek capai 2,tiga juta. Angka ini belum terhitung jumlah kendaraan yang ke arah pulau lain.

Keperluan uang yang dipersiapkan pemudik kendaraan motor Situs slot terpercaya bervariatif. Masing-masing berlainan. Sesuaikan jarak menempuh dan keperluan lain di perjalanan. Hingga, hingga kini tidak ada perhitungan tentu berkenaan keseluruhan uang yang tersebar khusus di lajur mudik.

Untuk pemudik yang memakai kendaraan motor, salah satunya keperluan terbesar diperjalanan mudik ialah Bahan Bakar Minyak (BBM). Pertamina Patra Niaga pastikan keperluan BBM untuk pemudik tercukupi.

Hasil survey Kementerian perhubungan. dari 123,delapan juta orang yang lakukan perjalanan mudik, sekitaran 70 prosentasenya akan pilih model transportasi darat. Sekitar 22 % memakai mobil individu, 20 % motor, 18 % bis, 11 % kereta api, 7 % mobil carter, dan 4 % memakai travel.

Disini telah kelihatan bahan bakar minyak BBM akan jadi fokus utama dijalur khusus mudik, angka ini belum terhitung model yang lain seperti kapal angkutan penyebrangan dan pesawat,” terang Direktur Khusus PT Pertamina Patra Niaga, Alfian Nasution.

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting memaparkan, stock Pertalite cukup buat 19 hari dan Solar 20 hari di depan. Sementara stock Pertamax cukup buat 42 hari di depan.

“Konsumsi di saat mudik paling banyak Pertalite,” ungkapkan Irto ke merdeka.com.

Irto tidak dapat memprediksikan pemasaran BBM di lajur mudik. Terhitung masalah adanya kemungkinan kenaikan pemasaran BBM sepanjang musim mudik Lebaran. Faksinya cuma menyiapkan tambahan stock setiap SPBU sebagai mengantisipasi bila terjadi kenaikan pemasaran. “Inventory keseluruhan BBM kita ada tambahan 10 %,” secara singkat.

Kenaikan pemasaran umumnya berkorelasi dengan peningkatan penghasilan. Tetapi, Pertamina Patra Niaga tidak konsentrasi pada keuntungan pemasaran BBM di SPBU sepanjang arus mudik Lebaran. Paling penting jaga suplai masih tetap aman.

“Keuntungan SPBU variasi, tidak dapat ditetapkan (sasaran). Keuntungan bukan saja dari pemasaran BBM, tetapi juga dari Non Fuel Ritel, seperti sarana simpatisan, mini pasar, tempat makan, dan sebagainya,” terangnya.